Selasa, 16 Juni 2020

Memaknai Musibah Sebagai Ujian Kesabaran Oleh : Ustadz Valiad Al-Khatib



FK-PAI BoneBol - Banjir dahsyat Menyapa Gorontalo Khususnya Di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo 6 Hari yang lalu.  Masyarakat digemparkan dengan Ujian bencana alam yang sangat luar biasa memporak porandakan Tempat tinggal dan rumah - rumah warga yang terdampak banjir.

Kehilangan harta, benda, hasil perkebunan, binatang ternak dan putusnya jembatan sebagai arus transportasi yang menghubungkan antara satu wilayah kecamatan dan Kecamatan lainnya adalah hal yang mau tidak mau harus diterima oleh masyarakat sebagai bentuk kehilangan yang merupakan ujian dari yang Maha Kuasa.

Namun diantara orang - orang yang diuji Oleh Allah Swt ada diantaranya yang mampu memaknai bahwa Musibah atau Ujian ini tidak lain adalah melatih kesabaran dan ketulusan hati dalam menerima segala apa yang Allah Takdir kan. Namun tidak sedikit pula orang orang yang menyikapi musibah ini sebagai Bagian dari Ujian hidup sehingga masih banyak orang - orang yang mengeluh dan tidak mau menyerahkan segala urusannya kepada Allah Swt.

Lantas Bagaimana kita harus menyikapi Hal ini ?

Mari kita simak apa yang disampaikan oleh Salah satu Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Kementrian Agama Kab Bone Bolango Ustadz.
Valiad Al-Khatib

"Setiap orang yang beriman pasti akan ditimpakan musibah di dalam hidupnya sebagai ujian dari Allah. Mereka yang berhasil atas ujian itu adalah mereka yang mampu bersabar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya, meskipun hanya terkena duri.” (HR. Bukhari)

Seorang muslim yang tertimpa musibah, jika ia seorang yang shaleh, maka cobaan itu menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu dan mengangkat derajatnya. Ada kalanya Allah ta’ala memberikan musibah kepada hamba-Nya yang beriman dalam rangka membersihkan dirinya dari kotoran-kotoran dosa yang pernah dilakukannya selama hidup. Hal itu supaya nantinya ketika dia berjumpa dengan Allah di akherat maka beban yang dibawanya semakin bertambah ringan.

Namun jika ia seorang pelaku maksiat, maka cobaan itu akan menghapuskan dosa-dosanya dan sebagai peringatan terhadap bahaya dosa-dosa itu.

Oleh karena itu , kita tingkatkan kesabaran karena ganjaran orang yang bersabar sangat besar di sisi Allah.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang sabar adalah pahala yang tidak terbatas” (QS. Az Zumar : 10)

Valiad Al-Khatib

Pewarta : Jufry

1 komentar:

Sebanyak 11 Santri dan Santriwati TPQ Nurul Haq Suwawa Selatan Terima Sertifikat Khatam Iqra.

FK-PAI Bone Bolango (Suwawa Selatan) - Pemerintah Desa Molintogupo Dalam hal ini kepala Desa Molintogupo didampingi Beberapa Penyuluh Agama...